Terima kasihku…ku ucapkan…
Pada Guruku…yang tulus…
Ilmu yang berguna…slalu
dilimpahkan…
Untuk bekalku nanti…
Sepenggal
bait lagu itu mengalun dari suara tim paduan suara ketika upacara berlangsung.
Buatku, nada serta lirik lagu ini punya aura tersendiri. Dan sampai sekarang pun
setiap mendengar lagu ini punya rasa yang berbeda dari lagu nasional lainnya
(saya juga pernah nge post tentang “musik dilihat dari sudut pandang lain” klik
disini). Gak tau kenapa, mungkin lagu ini selalu mengingatkan saya pada guru-guru
yang mau memberikan ilmunya tanpa ada sedikit pun yang ingin disembunyikan. Dan
saya merasakan seolah kalo saya meraba, mereka selalu bilang: “Kalo kamu mau, ini
lho semua ilmu yang Bapak/Ibu punya ambil semua”. Sikap itu terlihat ketika
beliau-beliau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dijukan temen-temen waktu
sekolah dulu. Mereka begitu sabar melayani kami yang terus menggali ilmu yang
mereka punya, walaupun tidak jarang dari kami membuat masalah di kelas yang
bikin mereka sedikit menaikkan tensi darahnya, yang kadang juga kami mendapat
ganjaran dari apa yang kami perbuat, penghapus melayang, kena cubit, atau
sekedar dimarahi. Ya itulah bentuk rasa sayang mereka kepada kami.
Satu
per satu sosok yang sudah mentransfer ilmunya kepadaku itu muncul di otakku.
Memoriku kembali ke masa lalu. masa dimana seragam masih menempel di badan.
Masa dimana setiap hari dipertemukan dengan banyak temen. Masa dimana