Ritual Frea sebelum tidur,
setelah minum susu adalah gosok gigi. Untuk kegiatan satu ini, dia tidak
menyukainya. Tandanya adalah: setiap kali gosok gigi (entah pada waktu mandi
atau pun sebelum tidur) selalu saja menangis, dari dulu sampai sekarang.
Banyak orang yang bilang bahwa
anak memang seperti itu saat di awal saja, dan lama-lama juga nanti terbiasa.
Tapi Frea dari awal kalinya sikat gigi
(umur setahunan mungkin) sampai sekarang (umur 2,5 tahun) tiap kali sikat gigi
selalu saja menangis dan harus dengan cara dipaksa.
Oh ya, ritualnya yang lain
setelah mapan tidur adalah minta dikipasi sambil kruik-kruik tangan ibunya. Ya,
harus ibunya. Bahkan ketika sudah sangat mengantuk dan sambil merem, ketika
tangan ibunya diganti dengan tangan saya, dia bisa tau, dan langsung
menyingkirkan tangan saya lalu meminta tangan ibunya lagi untuk dikruik-kruik,
sampai dia benar-benar tertidur.
Pernah suatu malam, sebelum tidur
dia langsung gosok gigi tanpa minta susu terlebih dulu. Tumben-tumbenan. Lalu
dia mapan tidur sambil minta dikeloni ibunya untuk dikruik-kruik seperti biasa.
Beberapa menit berlalu, dan dia belum juga tidur.
“Bu.”
“Mimik tutu.”
“Frea mau mimik susu?” tanya ibunya meyakinkan.
“Ya.”
“Frea sini dulu, Ibu buatin
susunya. Tapi nanti setelah itu, gosok gigi lagi ya?”
“Ya...” Dia diam sebentar seperti
sedang memikirkan sesuatu, lalu ngomong lagi, “Nanti dotok didi ladi, Bu?”
“Iya. Kan Frea habis mimik susu,
jadi harus gosok gigi lagi, biar giginya bersih.”
“...” Dia diam lagi, dan nanya
lagi, “Nanti dotok didi ladi?”
“Iya dong. Ibu buatin dulu ya...”
“Ndak utah, Bu.”
“Ndak jadi mimik susu?”
“Ndak.”
“Ndak papa,” kata ibunya, sambil
bangkit dari tidurnya.
“Ndak, Bu!” Cegahnya,
menghentikan gerak ibunya, “Bobok, caja.”
Begitulah Frea. Sebegitu
kalkulatifnya untuk hal yang tak diinginkannya.
“Ndak papa. Ibu buatin dulu yaa, ”
Ibunya mencoba menawarinya lagi karna memang merasa kasihan.
“B o b o k.” Kata pamungkas Frea
dengan nada ditekan.
Saya ngakak.
(15 April 2019)
No comments:
Post a Comment