7/17/19

Mukena



Belum lama, Frea dihadiahi ibunya sebuah mukena lengkap dengan sajadahnya. Hadiah itu sebenarnya adalah nadzar ibunya yang sudah lama. Yaitu saat Frea belum bisa jalan. Karna Frea termasuk anak yang untuk jalan saja butuh kalkulasi yang pas agar aman. Sehingga dia butuh waktu tepat dua tahun hitungan Hijriah untuk bisa jalan tanpa pegangan. Waktu yang cukup lama dibandingkan teman-teman sebayanya. Tapi saya tak mempersalahkan itu, karna saya tau kemampuannya. Rambatane wae lincah.

Saya percaya kata orang, bahwa kemampuan anak itu berbeda-beda. Tapi juga tetap waspada. Saya punya teman yang anaknya seusia Frea, tapi saat saya bertemu dengannya (2 tahun 2 bulan waktu itu), belum bisa melafalkan kata satu pun. Dia cuma bisa menunjuk-nunjuk bila ingin sesuatu. Menurut saya itu perkembangan yang tidak wajar, walau pun menurut ayahnya, itu ya wajar saja, dengan alasan tadi, yaitu bahwa perkembangan anak itu beda-beda.

Meski kemampuan berjalannya agak lambat dari teman sebayanya, tapi kemampuan
verbal Frea lebih baik dari teman seusianya. Dan saya yakin sebenarnya Frea sudah bisa jalan dari sebelum dia genap berusia dua tahun. Itu terbukti saat dia baru bisa jalan, sehari setelahnya sudah lari-lari.

Mukena datang, Frea senang. Itu terlihat dari foto yang dikirim ibunya ke saya karna saat itu saya tak bisa melihatnya langsung.

Saat mukenanya diminta dipakai, kalimat yang diucapkannya,
“Ini tanannya dimana, Bu? Tok ndak bita telual? (Ini tangannya gimana, Bu? Kok ndak bisa keluar?)”

Blaik.
(15 Maret 2019)

No comments:

Post a Comment