7/18/14

Tips Mudik Cerdik


Bagi kebanyakan orang, mudik dijadikan satu rutinitas tahunan untuk ajang bersilaturahim bersama keluarga dan saudaranya di kampung halaman. Tidak tahu siapa yang memulai, yang jelas rutinitas ini sudah berlangsung sejak lama. Memang mungkin seharusnya begitu. Karena kalau nuntutin rutinitas, tidak akan ada habisnya. Satu pekerjaan selesai, pekerjaan lain datang mengantri. Padahal pekerjaan itu juga tidak merasa mengambil nomor antrian.

Di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, mudik ini dilaksanaakn saat menjelang lebaran tiba. Dan karena waktu yang bersamaan, maka menjadi sebuah masalah. Terutama masalah tentang akses yang menghubungkan dua tempat yang berbeda, yang dalam hal ini adalah transportasi dan hal-hal pendukung lainnya. Bagaimana tidak, rasio antara
jumlah orang yang mudik dengan jumlah alat transportasi yang menampungnya begitu tidak seimbang. Itu terjadi karena waktu yang berbarengan tadi. Seakan semuanya tumpah ruah berkumpul dalam terminal, stasiun, pelabuhan, ataupun di dalam bandara. 

Maka terkadang rutinitas yang seharusnya menyenangkan untuk berkumpul dengan keluarga, menjadi sedikit ada masalah. Walaupun banyak yang tidak menjadikan masalah. Karena mungkin memang seharusnya bukan masalah. Kapan lagi bisa berkumpul sama keluarga dengan diijinin libur selama itu. 

Berikut adalah tips untuk menjalani mudik agar terasa nyaman, inget hanya terasa bukan beneran.
  1. Tau tanggal hari lebaran (atau alasan apapun untuk mudik).
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah harus tau kapan hari lebaran tiba. Jangan mudiknya saat baru awal puasa. Yang ada nanti malah bukan mudik, tapi menetap tinggal di rumah karena nunggu sebulan penuh. Jangan juga pas hari aids tiba. Kecuali memang lebarannya pas sama tanggalnya ama hari itu. Atau kalau memang pulang niatnya mau donor di puskesmas dekat rumah.
  1. Budget.
Ada rencana tanpa akomodasi sama saja seperti pengen jalan tapi gak punya kaki. Memang uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang. Apapun itu. Sekarang nitip sandal saja harus bayar kan?
  1. Prepare.
Tentunya persiapan adalah hal yang sangat penting dalam melakukan hal apapun. Apalagi mudik. Siapkan barang-barang yang memang perlu dibawa. Karena dalam perjalanan yang jauh dan banyak orang itu, tentu kenyamananlah yang harus diprioritaskan. Kasur, sofa, lemari gak perlulah dibawa-bawa kalau mau badan gak pegel-pegel.
  1. Cek kendaraan.
Ini juga sebenarnya termasuk dalam persiapan. Jika mudiknya pakai kendaraan sendiri, sebelum berangkat periksa kelayakan kendaraannya. Semuanya. Termasuk tutup angin pada ban. Itu sering dilalaikan. Jangan lupa cek kelengkapan lainnya. Jika pakai mobil, pastikan ban yang terpasang berjumlah empat, kecuali kalo pakai bajaj.
  1. Hafal rute perjalanan.
Ini juga tidak boleh dilupakan. Rute menjadi sangat penting karena itu adalah jalur mudik yang akan anda lewati. Pastikan anda akan melewati jalur mana. Cari info titik mana saja yang menjadi sumber kemacetan. Bandingkan rute-rute itu, dan pilih akses yang memakan waktu lebih cepat. Jangan sampai anda dari Jakarta mau ke Solo lewat Kalimantan. Tidak ada yang ngelarang sih, itu hak anda, tapi mungkin alangkah baiknya lewat Papua dulu, sekalian muterin Indonesia.
  1. Cari tebengan.
Kalau memungkinkan, jauh-jauh hari sebelum mudik, cobalah SKSD ke tetangga, atau ke rekan kerja. Baik-baikin deh tuh tetangga. Pijitin kalau perlu. Setelah dekat, baru deh tanya mudiknya kemana? Kalau sejalur kan lumayan tuh. Missal gini,
“Eh kang ngomong-ngomong besok mudik gak nih?”
“Ya mudik dong, lha kamu sendiri?”
“Mudah-mudahan bisa, dan dapet tiketnya”,
“Oh kalo gitu bareng saja”,
“Ah enggak ah, entar ngerepotin lagi”, basa-basi. Padahal dalam hati: “Asyik… akhirnya kena juga lu.” *senyum penuh makna*
“Eh nggak papa, santai aja lagi”,
“Ah enggak ah”,
“Gak papa”,
“Ya udah deh kalo maksa”.

2 comments:

  1. Biasanya ada yang ngasih tebengan gratis, biasanya dari brand2 ternama yang nyediain bus buat mudik bareng.

    ReplyDelete