12/15/13

Moment yang (Sering) Diunggah ke Sosial Media

Hari ini dingin. Bukan karna saya lagi sakit,tapi tadi turun hujan. Turun itu dari atas ke bawah. Kalau sebaliknya, namanya naik. Itulah sebabnya tidak ada naik hujan. Sebenarnya tidak susah bagi Tuhan untuk membuat itu, tapi mungkin Dia tidak mau manusia menjadi bingung dengan itu. Ah,  padahal kebingungan itu dibuat oleh manusianya sendiri.

Untuk kota sepanas ini, dingin adalah hal yang sangat menarik. Mungkin bisa jadi menyenangkan untuk orang seperti saya. Bagaimana tidak,
banyak orang,emm tepatnya beberapa teman saya yang bilang kalau Semarang itu lebih panas dari Jakarta. Saya juga kurang begitu tau pastinya, karena waktu saya ke Jakarta sampai sana subuh, dan waktu ke tempat tujuan juga menggunakan taksi yang ber-AC. Tapi saya percaya saja dengan apa yang dikatakan teman saya. Nanti kalau tidak percaya kurang enak sama dia. Nanti dibilang sombong lagi. Saya juga tidak mau dia nanti sakit hati, meski hatinya juga tidak pernah bilang kalau dia lagi sakit.

Sesuatu kalau jarang ditemui itu bisa bikin senang. Saya ambil contoh, di negara kita tidak ada yang namanya salju. Oh tidak, ada kok, tapi disana, jauuuh kalau dari Jawa. Dia di Papua sana. Itupun di puncak gunung. Dan itu tinggi. Tidak bisa kalau kesananya pakai mobil. Tetap harus jalan kaki. Pasti kamu capek. Ya sudah, saya juga pasti capek bukan cuma kamu. Kalau orang Indonesia melihat salju, atau berada di tempat yang bersalju pasti senang. Sebenarnya, atau Kelihatannya saja, saya tidak tau. Saya belum pernah merasakannya. Yang saya tau adalah, bagi mereka yang ada disana, fotonya selalu tertawa, atau setidaknya tersenyum. Iya, di foto yang diunggah ke sosial media. Mungkin saya juga akan melakukan hal yang sama dengan mereka kalau saya di sana. Di tempat bersalju. Meski saya juga tidak tau masih bisa tersenyum atau tidak sama sekali karena menggigil kedinginan.

Semua orang yang baru datang ke luar negri juga begitu. Tidak, tidak cuma di luar negri, karna kalau orang pergi ke tempat wisata juga sama, hampir semuanya tersenyum. Kecuali sang Ayah yang memang tersenyum melihat anak istrinya bahagia. Tapi dibalik itu ada terfikir berapa uang yang akan habis untuk liburannya kala itu. :)

Hampir semuanya mengabadikan momen itu. Mungkin untuk menunjukkan bahwa dia adalah pribadi yang selalu riang. Karena pada dasarnya setiap manusia ingin hidup bahagia. Semoga. Meskipun taraf dan cara memperlakukan kebahagiaan setiap orang juga berbeda.

Iya, jarang sekali saya menemukan foto seseorang yang diambil secara sengaja ketika sedang sedih ataupun galau. Pernah ada sih, tapi itu untuk kepentingan akting film atau kepentingan iklan produk saja. Atau barangkali mereka yang dengan sengaja memfoto dirinya yang saat lagi galau memang ingin jadi perhatian seperti kepentingan film dan iklan yang tujuannya memang begitu. Mungkin. Tapi yang tau pastinya hanya dia sendiri dan Yang Maha Melihat.

Kembali. Saya melihat foto-foto itu ketika mereka memang sengaja menunjukkannya ke saya atau ke orang lain yang kemudian tidak sengaja saya lihat. Bagaimana mungkin saya bisa melihat kalau saja mereka tidak memperlihatkannya. Karna menurut pelajaran yang saya dapat di bangku sekolah dulu, manusia adalah mahluk sosial. Jadi wajar saja kalau kita memperlihatkan foto kita ke orang lain sebagai salah satu kegiatan sebagai mahluk sosial, termasuk di media sosial. ;)

Dan secara sadar atau tidak, sosial media mempengaruhi kehidupan orang Indonesia. Barangkali mungkin malah semua orang yang menggunakan sosial media. Namanya dampak, ada yang positif jg ada yang negatif. Positifnya banyak. Negatifnya juga ada. Yang terlihat jelas adalah, orang-orang jadi suka pamer. Upload foto tentang kegiatan dan hal-hal yang ditemuinya setiap hari. Apa saja itu? Selain dari beberapa contoh di atas, berikut saya sebutkan beberapa diantaranya lagi:

1. Lagi  di mal.
"Ngemal dulu ah...". Pernah lihat kan orang menulis status begitu? Dan biasanya tidak lama dari itu, orangnya ngeshare lagi foto dirinya bareng orang yang pergi dengannya, entah itu di depan mal, di dalam mal, atau bahkan di toilet mal. Iya, saya atau mungkin kamu juga sering melihat ada orang foto di depan cermin besar. Dengan bantuan cermin itu, mereka bisa memfoto dirinya sendiri. Dan tidak jarang itu adalah cermin di dalam toilet mal, bukan di rumah atau hotel. Bisa juga foto di saat dia lagi memilih-milih baju yang mau dibeli, padahal juga entah jadi dibeli atau hanya menumpang foto saja :).

2. Lagi di perjalanan.
Entah ke- atau dari-mana, biasanya seseorang itu akan memfoto tentang keberadaannya saat itu. Mungkin untuk menunjukkan kalau dia bisa pergi jauh dari rumah dan atau "Ini lho gue lagi gak dirumah, jadi jangan nyariin gue hari ini". Bisa juga mungkin untuk kenang-kenangan kalau dia pernah pergi kesana, ke tempat itu.

3. Foto bareng artis.
Bila seseorang bertemu dengan seorang artis, pasti tidak akan melewatkan momen itu dengan mengabadikannya. Apalagi artis yang ia jumpai adalah tokoh idolanya. Foto itu seakan menjadi bukti kalau "ini lho gue udah pernah ketemu idola gue". Ada rasa bangga disana. Entah bangga atau untuk sombong. Karna rasa bangga yang tidak disikapi dengan benar serta berlebihan, akan lebih condong ke sombong. Tapi setiap manusia itu pada dasarnya suka pamer. Mengakui atau tidak.

4.  Makan.
Bagi kamu yang punya akun di sosial media, pasti pernah melakukan ini. Iya, termasuk saya. Buat orang yang menjadikan kuliner sebagai hobi, tidak pernah lepas dari ini. Hari ini makan apa, besok menunya apa. Setiap hari berganti menu. Beda dengan saya yang setiap hari makanannya itu-itu saja. Tidak mungkin saya mengunggah foto mie rebus setiap hari. Lagian fotonya juga pasti terlihat sama. Mungkin masih agak mending kalau combinasi mienya berbeda-beda. Mungkin hari ini pake telur rebus, besok pakai telur dadar, lusa pakai telur setengah matang. Tapi ujung-ujungnya sama, pakai telur juga. Ok, lupakan.

Begitulah kebiasaan yang secara tidak disadari (atau pura-pura tidak sadar) yang dalam periode ini mengubah gaya hidup kita secara langsung atau tidak. Sikap seorang (sebagai) makhluk sosial. Saya sendiri tidak tau apakah ini sebuah "penyimpangan". Silahkan anda sendiri yang menyimpulkan. Karena masih banyak hal positif yang bisa dimanfaatkan dari sana. Sudahlah tampaknya saya sudah mulai kerasukan jiwa kiainya, takut malah tambah ngelantur dan tiba-tiba dapat wangsit. Selamat bersenang-senang. Semoga tidak ada nyamuk yang mengganggu.

20 comments:

  1. hahaha.. kocak nih yang soal makan.
    mampir blog-ku juga ya :D
    salam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. -____-" Siaaap... BTW maksih ya udah mampir :)

      Delete
  2. hahahaa kalo yang lagi dijalan aku sering liat tuh, pada update "otw ke blablabla" haha

    mampir juga ya http://fandhyachmadromadhon.blogspot.com/2014/02/mengenal-kampung-fiksi.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kan. Anda juga pasti kan? :)) Makasih banyak udah mau mampir :)

      Delete
  3. kalau lagi di perjalanan. emang seru tuh foto foto. mengabadikan momen dan pemandangan. apalagi kalau perjalanan ke tempat rekreasi yang keren.

    kalau ada waktu main ke blogku juga ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penganut narsistematik nih, hehe... Moment emang gak pernah sama, lanjutkan :). Siap. \m/

      Delete
  4. Zaman sekarang kebanyakan orang sudah terjangkit virus narsisme mas..jadi setiap aktifitas di pajang di media sosial,,hehehe :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh gitu ya, hehe... Yaa untungnya kita hidup di negara ini, banyak hal yang mendukung untuk melakukan kegiatan itu, juga tidak ada Undang-undang yang melarangnya :D
      Selamat bernarsis-ria :)

      Delete
  5. sebelum makan, foto dulu dong :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, kamu mah gak ngajak-ajak kalo makan.

      Delete
  6. Hampir setiap moment pasti kita abadikan dan upload, kalo aku rata-rata pas lagi nyepeda atau ke pantai :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow, aktifis #gogreen nih. Keren...
      Makasih ah, sudah mampir. Salken. :)

      Delete
  7. heheheh benar sekali, kemana-mana dii foto lalu upload ke path hahah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wohoy, Abang ngepeth ya?
      HORAS Bang? Salam untuk Mamak kau. :D

      Delete
  8. Tambahin satu bang. Bandara.

    Anak jaman sekarang kalo lagi di bandara aja bisa dapet tuh foto satu album, haha.

    mampir bang http://www.manapfama.com/2017/01/apa-yang-bisa-dibanggakan-dari-kota-depok.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha.. Iya ya? Waah ndak kekinian saya nih. Besok ke sana ah.

      Siap grak.

      Delete
  9. wah kalau aku foto lagi makan dan dikirim ke grup keluargaku, he,he

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmm... Itu ya, biar pada pengen, trus ndak kamu kasih, trus keluargamu ngiler. Kasian ih.

      Delete
  10. Saya sering upload ke sosmed kalau lagi di perjalanan. Apalagi kalau ke pantai, wih ... kadang buat lupa diri.

    ReplyDelete