7/25/19

Bapak II



Kenangan terakhir saya bersama Bapak adalah malam saat menunggui beliau. Begitu tersadar dari tidurnya yang lumayan lama, beliau menanyakan “Jam pira?”. Dari mulutnya terucap istighfar berkali-kali, lalu tayamum dan sholat. Tampak sekali beliau lemas. Barangkali karna dua malam sebelumnya beliau terjaga, tak bisa tidur. Masih dalam posisi sholat, Bapak tertidur.
.
Tidak lama, Bapak bangun lagi. Satu hal yang diminta beliau adalah meminta saya mengambilkan tasbih dan HP untuk melihat jam. Saya menjawab, mengiyakan untuk minta dibawakan adik yang di rumah untuk membawakannya besok pagi. Lalu saya menawari Bapak untuk makan dan meminum obatnya. Bapak mau. Setelah itu, beliau tertidur lagi. Dalam hati saya bersyukur Bapak bisa istirahat. Efeknya, keesokan harinya kondisi Bapak alhamdulIllah membaik.
.
Paginya ada Pakdhe, Budhe, dan beberapa putranya (sepupu saya) yang menjenguk. Di saat itu, beliau malah sudah bisa ngobrol dan guyon, meski cuma sebentar. Itu artinya memang kondisi Bapak makin membaik. Tapi semua kembali kepada Allah, Maha Mengetahui yang mengatur segalanya.
.
Gambar ini mungkin tak sempurna, tapi cintamu untuk anak-anakmu sungguh sempurna. Itu yang saya rasakan.

Terima kasih, Pak. Al Fatihah....

#Bapak : 23 Feb 1954 - 3 Mei 2019
(30 Mei 2019)

No comments:

Post a Comment