"Eh mbak, sini (buka) 24jam ya?", tanya seorang bapak saat lagi membayar barang belanjaannya di kasir.
"Iya, pak.", jawab mbak kasirnya sambil melanjutkan pekerjaannya menghitung belanjaan si bapak. "Semuanya Rp........ (lupa sayanya) pak", lanjut mbak kasirnya.
"Eh iya, kalau buka jam berapa ya?", tanya bapaknya lagi sambil menyerahkan uang.
Ada yang aneh nggak sih dengan pertanyaan si bapak tadi?
Iya, jelas. Mbak kasir, juga saya yang berada di belekang si bapak tadi--karna nunggu antrian--, otomatissaling pandang bingung. Tapi dengan diplomatis mbaknya mencoba menahan tawa menjawab dengan sesungging senyum ke saya "Di sini buka 24jam pak".
"Oh iya ding.", kata si bapak yang terus pergi membawa barang belanjaannya, dan entah menjawabnya dengan senyum atau tidak karena saya tidak melihatnya.
Sekarang giliran sayamerayu membayar ke mbak kasirnya.
"Ini mbak", kata saya ke penjaga kasirnya sambil menyerahkan barang belanjaan yang hanya sabun mandi itu.
"Nambah apa lagi mas?", katanya.
"Iya, pak.", jawab mbak kasirnya sambil melanjutkan pekerjaannya menghitung belanjaan si bapak. "Semuanya Rp........ (lupa sayanya) pak", lanjut mbak kasirnya.
"Eh iya, kalau buka jam berapa ya?", tanya bapaknya lagi sambil menyerahkan uang.
Ada yang aneh nggak sih dengan pertanyaan si bapak tadi?
Iya, jelas. Mbak kasir, juga saya yang berada di belekang si bapak tadi--karna nunggu antrian--, otomatis
"Oh iya ding.", kata si bapak yang terus pergi membawa barang belanjaannya, dan entah menjawabnya dengan senyum atau tidak karena saya tidak melihatnya.
Sekarang giliran saya
"Ini mbak", kata saya ke penjaga kasirnya sambil menyerahkan barang belanjaan yang hanya sabun mandi itu.
"Nambah apa lagi mas?", katanya.
Ini nih, kalian yang pernah pergi ke Indomaret atau Alfamart pasti tidak asing dengan pertanyaan itu. Saya tidak tau pasti apakah memang ada training khusus dari seluruh minimarket yang bersistem frenchise itu. Dari begitu banyaknya di Indonesia, tapi ketika si pembeli ke kasir dan berniat untuk membayar, bukannya langsung dihitung untuk mempercepat waktu, tapi justru disambut dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Dan ini hampir semua minimarket yang saya datangi, seluruh kasir yang jaga akan menanyakan hal itu.
Kalau untuk
toko tradisional sih mungkin wajar jika bertanya seperti itu. Tapi untuk toko modern, dimana si pembeli yang mengambil sendiri apa-apa yang akan dibelinya, tidak perlu rasanya dikasih pertanyaan itu. Kalaupun masih ada yang kurang, si pembeli pasti langsung mencari barang yang masih kurang. Atau kalaupun ada yang kurang, bisa jadi itu pasti karna faktor lupa.
Lupa ini biasanya akan sulit diingat justru saat otak dipaksa untuk mengingat, apalagi dibatasi dalam waktu, ditambah ditanya secara tiba-tiba. Bila memang begitu, ya sudah, nanti kan bisa kembali lagi untuk membeli barang yang lupa tadi, setelah bisa mengingat tentunya.
Saya rasa, anda pasti pernah mengalaminya :)
Yang nyakitin, keadaan ini terjadi saat ujian ataupun ulangan.
Dan, kenapa mbak/mas kasir jadi ikut-ikutan memperkeruh masalah lupa ini :|
Untung yang ditanya cukup menjawab dengan kata "tidak mbak", kalau yang ditanya malah menjawab "oh mbaknya baik banget deh, mau mentraktir ya? Boleh deh, bentar ya mbak, saya ambil dulu yang lainnya. Terima kasih sebelumnya ya mbak untuk traktirannya.", sambil ngeloyor pergi untuk mengambil barang yang diinginkannya. Gimana tuh, apa nggak tekor? :)
Yang nyakitin, keadaan ini terjadi saat ujian ataupun ulangan.
Dan, kenapa mbak/mas kasir jadi ikut-ikutan memperkeruh masalah lupa ini :|
Untung yang ditanya cukup menjawab dengan kata "tidak mbak", kalau yang ditanya malah menjawab "oh mbaknya baik banget deh, mau mentraktir ya? Boleh deh, bentar ya mbak, saya ambil dulu yang lainnya. Terima kasih sebelumnya ya mbak untuk traktirannya.", sambil ngeloyor pergi untuk mengambil barang yang diinginkannya. Gimana tuh, apa nggak tekor? :)
Selamat datang di Indosenin, selamat berbelanja. Itu, kaos kaki ada di sebelah kanan.
No comments:
Post a Comment