Bermain selalu menjadi obat
tersendiri bagi semua orang. Seberapa tua usia Anda, sebaiknya bermainlah untuk
melupakan penat, barang sejenak.
Bermain dan berolahraga adalah
satu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan, kalau tak bisa disebut identik.
Maka ada cabang olahraga permainan. Olahraga sambil bermain, atau bermain
sambil berolahraga?
Olahraga juga identik dengan
berkeringat, meski tak semua olahraga mengeluarkan keringat. ‘Bermain catur’
atau ‘berolahraga catur’? Bercatur di tempat ber-AC, tak sepanas kondisi otak
saat dikejar deadline, kan ya?
Suatu sore, Mas sepupu Frea yang
berumur setengah tahun lebih tua darinya, bermain di halaman. Namanya Mas
Rafif. Masnya sedang naik mobil-mobilan. Saya keluar rumah bersama Frea setelah
saya mandikan. Frea berjalan mendekati masnya itu dan tampak ingin sekali
menaiki mobil-mobilan yang sedang dinaiki masnya.
“Pijam lobilnya, boleh?” pinta
Frea ke Masnya.
“Ndak.”
Frea melihat ada bola di arah
lain. Dia mengambilnya lalu mendekati masnya lagi. “Main bola yuk!” ajak Frea.
Saya tau ke mana arah pikirannya.
Masnya cuek dan masih asyik
mainan mobilnya. Frea gagal mengalihkan masnya untuk meninggalkan mobilnya.
Sebelum kejadian itu, Ibu dan
Titinya habis main bulu tangkis. Raket masih ada di emperan rumah. Frea
mengambilnya, lalu meluncurkan jurus ke-duanya.
“Main dadminton, yuk!” ajaknya
sambil mengacungkan raket ke masnya.
Rafif sempat melirik, tapi tak
menerimanya. Frea gagal.
“Rafiiif, mandi, Le!” Dari dalam
rumah terdengar suara ibunya Mas Rafif memanggil.
Frea tak menyia-nyiakan
kesempatan itu. Dia merasa sudah mandi, langsung melancarkan serangan,
“Mandi dulu, yuk! Nati mainan
ladi, yaa... Adek udah mandi lho.”
Mas Rafif beranjak dari mobilnya,
menuju rumah. Dan sudah bisa ditebak, dengan raut kemenangan di wajahnya, dia
mengambil alih mobil-mobilan itu. Hmm....
(16 April 2019)
No comments:
Post a Comment