Pernahkah melihat anak kecil yang
begitu membangkang saat diperintah oleh orang tuanya? Disuruh mandi, ndak mau.
Disuruh tidur, malah mainan. Apa pun yang diperintahkan selalu saja menolak.
Yang saya bicarakan adalah anak balita. Tak usah jauh-jauh, keponakan saya juga
begitu.
Saya sepakat kalau sifat tiap
anak itu berbeda-beda. Alasan ini yang biasanya dipakai oleh orang tua sebagai
pemakluman. Sah-sah saja memakai alasan itu, tapi terkadang mereka melupakan
satu hal bahwa karakter anak juga dibentuk dari lingkungan.
Anak mempelajari hal-hal yang
mereka lihat dan alami setiap hari. Dari waktu ke waktu.
Hal yang pertama biarlah urusan
Maha Yang Menciptakan. Tugas kita sebagai orang tua harusnya fokus pada hal
yang ke-dua tadi, yaitu bahwa karakter anak itu terbentuk dari lingkungan,
khususnya keluarga.
Sebagai contoh soal anak
membangkang tadi misalnya. Pasti ada hal di mana dia pernah dibohongi orang
tuanya sehingga dia tidak percaya lagi omongannya. Anak seperti itu tau, bahwa
orang tuanya tak lebih hanya akan menyuruh saja, hanya bicara saja, tak lebih.
Suatu pagi sang anak disuruh mandi
tapi dia tak mau. Orang tuanya bilang, "Yuk mandi dulu, nanti siang Bapak
belikan es krim." Mendengar iming-iming itu, akhirnya si anak berhenti
menangis dan mau mandi. Tapi seharian itu si Bapak tak kunjung membelikannya es
krim.
Besoknya, si anak menolak lagi
ketika disuruh mandi. Dan ketika diiming-imingi hal lain, tangisan anak malah
menjadi. Si bapak tak sanggup membujuknya lagi, dan si anak pun akhirnya tau,
kalau omongan bapaknya hanya bualan saja. Jadilah dia pembangkang.
Selain menjanjikan sesuatu, ada
hal lagi yang dipelajari anak, yaitu saat ia diancam oleh orang tuanya.
Sebenarnya tentang mengancam ini tak baik dilakukan. Tapi ada kalanya orang tua
kehabisan akal, dan hanya ini yang bisa ia lakukan. Sekali lagi ini tak baik
untuk dilakukan. Tapi misalkan sudah terlanjur, ya ancaman itu dilakukan,
jangan hanya cuma sebagai ancaman. Kalau tidak, si anak juga akan kembali
melakukan hal yang sama.
Oh, iya, satu hal lagi, senjata
yang paling awal dipakai anak ketika enggan melakukan sesuatu adalah dengan
tangisan. Kalau orang tua tak peka dengan model tangisan ini, ia akan
melakukannya kembali sebagai senjatanya. Karena kebanyakan orang tua tak tega
melihat anaknya menangis.
Trus Frea sekarang gimana?
Sekarang banyak tawar menawar yang terjadi di antara kami. 😏
(29
Juni 2019)
No comments:
Post a Comment