7/3/19

RS H 55



Pagi tadi saya ke sebuah rumah sakit. Sebut saja RS H. Saya bermaksud mendaftarkan anak saya periksa. Sudah saya duga, kalau menggunakan BPJS pasti antre. Saya mendapat nomor antrean 55. Angka yang tidak terlalu banyak sebetulnya dibandingkan dengan antrean di RS lain yang pernah saya kunjungi pada jam yang sama. Hanya saja di RS ini cuma ada dua loket yang melayani, jadi tetap saja lama. Hampir 90 menit saya menunggu nomor antrean saya dipanggil. Di depan petugasnya, saya serahkan fotokopi surat rujukan dan nomor antreannya.

Setelah menyebutkan ke poly yang saya tuju, saya diminta menunggu, akan dicekkan terlebih dulu apakah quotanya masih ada atau tidak. Dan ternyata quota pada hari ini sudah habis. Saya meminta mengecek kembali, di minggu ini ada lagi untuk hari apa? Setelah utak-atik komputer untuk beberapa saat, petugasnya bilang bahwa ada lagi tanggal 20. Saya cerna omongannya, dan sadar, bahwa tanggal 20 itu masih dua minggu lagi. Iseng saya tanya apakah kalau umum (tidak menggunakan BPJS) masih bisa? Iseng karna beberapa kali saya ke RS ini tanpa BPJS, tak pernah sekalipun petugas membicarakan tentang quota. Awalnya si petugasnya bilang, kalau setiap hari memang ada quotanya (baik menggunakan BPJS atau umum) tapi akhirnya jujur juga bahwa RS membatasi quota BPJS.

Saya tak bisa membayangkan jika sakitnya memang butuh pengobatan dengan segera. Dua minggu bukan waktu yang baik untuk menahan sakit, Sodara.
Akhirnya saya beranjak dari kursi dan terpaksa merelakan hampir 2 jam kesia-siaan itu untuk menuju ke tempat kerja.

Sehat sehat, Nak. (5 Maret 2019)

No comments:

Post a Comment