Tips Hemat sesat Pasti cuma sedikit yang Bermanfaat
Ok
kali ini aku akan ngomongin tentang urusan perut dan berbagai hal yang
berhubungan dengannya. Sebagai anak kost tentunya harus cerdas (baca:ngirit)
dalam mengelola keuangan, makanya untuk hal yang penting pun harus punya
strategi khusus agar tetap bisa meminimalkan pengeluaran termasuk urusan makan
(ngomongnya berasa jadi Safir Senduk, ehm…benerin kerah). Harus pinter-pinter
juga mengatur (memilih) menu-menu makan agar dengan budget yang minim tapi gizi
juga terpenuhi, walaupun kadang, yup kadang (aku gak akan bilang kalo
sebenarnya sering OK!!!) masalah gizi ini di nomor duakan sebelum yang
ketiganya baru masalah rasa (kok kesannya miris banget ya?).
Inilah tips-tips nya:
1.
OBSERVASI.
Masalah pertama yang dihadapi oleh
seorang anak kost adalah di awal mula dia menempati kost yang baru. Dimana dia
harus beradatasi dengan lingkungan barunya, dengan kondisi rumah, dengan
penghuni kost yang laen, dengan peraturan-peraturan kostnya, termasuk dengan
warung makan yang akan dikunjungi untuk memenuhi paggilan perut agar tetap
hidup. Jadi harus observasi untuk menemukan warung yang “cocok” dengan
(kondisi) kita (baca: murah meriah dengan porsi kuli bangunan). Observasi ini
tidak cukup dilakukan satu dua hari tapi berkali-kali untuk menemukannya, dan
dilakukan pagi, siang, dan malam sesuai jadwal makan kita. Karena ada orang
yang jualan cuma pagi doang ato cuma siang ato malam doang. Meskipun dalam
pelaksanaannya aku kadang (lagi-lagi aku gak akan bilang kalo sering) makan
cuma dua kali sehari, yah masih mending dari pada dua hari sekali
(Alhamdulillah Yaa Allah…). “Apa gak mending puasa aja sekalian?”,
2.
PUASA.
Yup itu alternatif cara ngirit yang
dapat bonus. “Lho kok dapet bonus?”, ya dapat bonus PAHALA, itu kalo niatnya
tulus (aku juga gak akan bilang kalo aku puasa karena keadaan OK).
3.
SEDERHANA,
sebuah kata yang sering kita liat karena banyak digunakan untuk nama sebuah
warung makan. Ups tapi tunggu dulu, JANGAN KETIPU AMA SEBUAH “MEREK” ini,
karena harganya kadang tidak sesuai dengan namanya. Dan aku gak habis pikir
kenapa banyak banget rumah makan padang di setiap kota bahkan, namanya
“SEDERHANA”, meskipun sering aku lihat tempat/bangunannya yang tidak
sesederhana namanya. Gak singkron banget ama harga yang harus dibayar pelanggan
mereka. Rumah makan padang di bagian indonesia mana coba yang harganya dibawah
harga warteg? (kalo ada tunjukin ke aku ya…bukan, bukan menantang kamu untuk
membuktikan kalo memang ada rumah makan padang yang harganya lebih murah dari
warteg. Tapi aku juga pengen kali ngerasain makan enak dan murah
hehe….#mentalmahasiswakatanya).
4.
Jadi
anak kost nanti ada saat-saat dimana keuangan kita bener-bener menipis bahkan
habis karena dipakai untuk keperluan lain yaang (tidak) lebih penting dari
urusan makan. Dan uang kiriman belum di transfer dari orang tua, karena memang
belum tanggal jatah kiriman. Kan gak mungkin juga kita puasa tiap hari kalo gak
mau tifus menyerang trus kena penyakit kuning liver akut yang
akhirnya…yah tau sendiri lah ya? Jadi mau gak mau kita harus makan juga dengan
kondisi tidak ada uang sekalipun. “Apa bisa?”, yah ini masalahnya!!! Solusinya,
ini ada hubungan nya dengan yang pertama, tapi kali ini harus MENCARI WARUNG
LANGGANAN YANG BISA BUAT NGUTANG. Jadi kita bisa tetep makan dengan (sementara)
tenang. Tapi ini jangan dijadiin kebiasaan, bisa-bisa ntar malah uang kiriman
habis Cuma buat bayar utang.
5.
NO
SMOKING!!!
Yup bahasa inggrisnya “pom bensin” ini
memang banyak betulnya. Selain merugikan kesehatan, menyebabkan serangan
jantung, impotensi serta gangguan kehamilan dan janin, dan satu lagi
menyebabkan kanker. Disini aku tidak ngomongin tentang efek bagi kesehatan,
karena aku yakin kamu udah lebih tau dan di internet juga udah banyak yang
nulis. Yang jelas, yang terakhir itu memang bener-bener langsung berasa
efeknya. Bukan, bukan penyakit maksudnya, tapi KANKER alias KANTONG KERING. Ini
sangat berasa banget ketika kamu jadi anak kost dengan jatah bulanan dari orang
tua.
Orang yang sudah kecanduan rokok kalo
lagi santai alias bengong mlompong kayak tokek ompong cenderung akan ngerokok.
Bayangin, padahal jadi anak kost (yang kuliahan) itu lebih banyak nganggurnya
daripada beraktifitas di luar, itupun kalo ada jadwal kuliah dan lagi gak males
kuah, aku ulang LAGI GAK MALES KULIAH. Berapa batang rokok yang harus di hisep
selama dia bengong, belum lagi yang dimakan. “Emang doyan?”, “Yah
kali-kali ada yang doyan karena otaknya sedikit terjepit”. Kalo harga rokok
satu bungkus isi 12 batang aku rata-rata 10ribu, berarti harga perbatangnya
10.000 : 12 = 833,33 rupiah, aku bulatin jadi 900 rupiah per batang.
Menurut survey tidak resmi yang aku
lakukan pada teman-teman yang hanya aku kenal, eh nggak, kadang ada orang yang
lagi ngalamun jorok aku tanya, kadang juga nanya ama tukang becak yang lagi
nunggu kereta lewat dan penumpang datang (kira-kira hubungannya apa kereta ama
penumpang becak hayooo???), ato pengangguran yang lagi ngitungin motor yang
lewat didepannya, dan hasilnya menunjukkan bahwa:
- Masing-masing individu yang aku tanya semuanya merokok. (ya iyalah yang ditanya kan memang perokok?hehe…)
- Masing-masing responden setiap hari, minggu, bulan dan tahun merokok dalam jumlah yang berbeda.
- Setiap responden juga merokok dengan merek rokok yang berbeda meski ada beberapa yang sama.
Dari sekian banyak responden, minimal
(jawaban yang paling sedikit karena ngirit gak ada duit) menghisap rokok 3
batang setiap hari. Itupun ada yang sebatang di isep dua kali, isepan separo
yang pertama ketika mereka nongkrong pagi-pagi memenuhi panggilan alam, setelah
selesai dimatiin, lalu disambung setelah sarapan. Sekali lagi ini jawaban orang
yang paling sedikit. Artinya ada, bahkan rata-rata dari mereka ada waktu yang
mengharuskan mereka merokok, karena kalau tidak, katanya mereka “mending gak
makan”. Gimana menurut kalian jawaban orang-orang itu? Kreatif? Lebay? Ato
normal gak sih dengan jawaban kayak gitu? Ato mereka sadar gak ya waktu ngomong
gitu? Ah sudahlah hanya mereka sendiri dan Tuhan yang tau (buat para pecinta
daun tembakau alias para perokok jangan tersinggung lho ya, karena itu jawaban
responden yang aku survey OK!).
Waktu-waktu favorit untuk ngerokok
menurut mereka itu antara lain:
- Pertama, ketika mereka nongkrong, bukan nongkrong ma temen-temennya, tapi saat nongkrong di WC ato dimanalah saat memenuhi hasrat terpendamnya alias BeABe.
- Kedua, saat setelah makan. Ini waktu yang wajib katanya.
- Ketiga, saat mereka bengong mlompong kayak tokek ompong naik odong-odong.
- Dan yang terakhir katanya saat mereka lagi stres, baik stres mikirin kerjaan (termasuk saat bekerja yang membutuhkan pemikiran extra), mikirin gebetan yang minta putus sebelum jadian, mikirin uang sekolah anak yang belum dibayar, mikirin utang, stres mikirin istrinya yang cerewet minta ampun, mikirin tanggal tua yang berasa laaaaammmaaaa, ato mikirin jodoh yang entah kemana rimbanya. Ehm…Ya sudahlah…
Dan kesimpulan dari penelitian tidak
penting itu adalaaaah…. (aku ambil minimal rata-rata) mereka ngerokok per
harinya 4 batang rokok. Itu artinya jika harga rokok perbatang 900 rupiah, maka
900 x 4 = 3600 rupiah yang harus dikeluarkan perhari. Dan untuk satu bulan =
3600 x 30 = 108.000, maka untuk satu tahunnya = 108.000 x 12 = 1.944.000
rupiah. Dan silahkan hitung sendiri bagi anda para perokok, sudah berapa tahun
anda merokok dan membakar uang anda. Uang segitu bisa untuk tambahan uang saku
anak, ato buat beli susu anak dan kalo mau dibelikan kerupuk, hitung sendiri
deh ya berapa kerupuk yang didapat dengan uang sebanyak itu.
6.
Kalo
bisa, MASAK NASI SENDIRI. Dengan masak sendiri, kita tinggal beli lauknya aja.
Ini berarti dana yang dipakai buat beli nasi masih bisa disisihkan. “Lho emang
berasnya gak beli???”. Ok, masak nasi juga sebenarnya butuh dana untuk beli
beras, tapi kita bisa tidak mengeluarkan sepeser pun untuk beli beras ini. Yup
betul, setiap kita dari rumah, kita minta bekal ama ortu beras yang kita
butuhkan dan tetep dengan uang jatah kita. Jadi pengeluarannya tinggal untuk
beli lauk, itupun aku jarang beli. Cukup dengan garam ato kecap dan lauk
populer bangsa kita “kerupuk”. (Kasihan kau nak…pantesan badanmu kurus kering
tak berdaging…. #jleb).
7.
Oh
iya, untuk menghindari gejala gizi buruk yang sangat sejalan beriringan dengan
program IRIT-ISASI kita, sebagai kaum intelaktual yang… ehhm ehmm (sory batuk)
pintar, kita harus bisa membuat jadwal menu yang bagus untuk kebutuhan tubuh
kita. Dengan budget yang seminim mungkin tapi gizi bisa tercukupi. Kapan kita
makan dengan lauk yang bergizi, dan kapan kita makan garam.
8.
Om
Caca Handika (penyanyi dangdut, inget kan?) pernah bilang bahwa setiap hari
kita bisa makan (terasa) enak dengan ikan, namanya ikan pandang. “ikan apa
itu?”. Jadi cara makannya gini: nasi kita makan seperti biasa, selagi makan
kita "pandangin" gambar ikan bakarnya deh. Dijamin ngiler deh tu
mulut.
9.
Sebagai
anak kost, jarang ada yang breakfast. Banyak penghuni kost yang hanya memakai
dua istilah dalam waktu makan. Pertama, “BRUNCH” yaitu waktu makan yang tidak
pagi, tidak juga siang. Yah kira-kira antara jam 9 sampai jam 11an. Yups brunch
adalah singkatan dari breakfast dan lunch. Dan yang ke dua “DINNER” alias makan
malam. (sebaiknya jangan ditiru kalo pengen hidup sehat).
10. Jika kamu makan di warung bareng temen,
dan temen kamu liat lalu nanya “kamu makan kok gak pake lauk?”, padahal
sebenernya kamu udah pake GARAM, dan kamu gak mau gengsimu turun derajat, jawab
aja dengan bijak sambil mendekat ke dia dan jawab dengan pelan: “oh, lauknya?
Aku tutup di bawah nasi, aku gak ingin sombong bro...".
11. Tips yang terakhir ini bisa kamu pake
“sesering mungkin” kalo lagi makan di warung langgananmu. Jadi kalo pesen ama
tukang warungnya gini, “Bu makan…”, “iya…”, “NASINYA SEPARO AJA, TAPI
DIBANYAKIN YA BU…”
Ok,
mungkin segini dulu tips makan hemat yang bisa aku share. Semoga bermanfaat
bagi kalian khususnya yang mengaku dengan bangga sebagai anak kostt.
KALO
ADA YANG MAU NAMBAHIN SILAHKAN DI SHARE DI KOMEN YA…SIAPA TAU BISA BERMANFAAT
JUGA BUAT YANG LAEN.
Thx. SALAM HEMAT.
No comments:
Post a Comment