12/31/19

Posyandu

Selumbari, Frea Posyandu. Tentu diantar Titi-nya seperti yang sudah-sudah. Jadwalnya sebulan sekali. Kini setiap diberi tau kalau akan Posyandu, Frea menjawab dengan penuh semangat dan selalu menceritakan kejadian di Posyandu bulan sebelumnya.

"Frea nanti Posyandu. Yang pinter yaa."

"Yaa," jawabnya penuh semangat. "Peya pintel lho, Pak. Peya ndak nanis, ditimbang," sambungnya. Maksudnya saat ditimbang, sekarang dia tidak nangis lagi.

"Waah, pinter yaa," jawab saya.


Dulu saat usia 2 tahunan, setiap kali ditimbang memang sering menangis. Mungkin karena orang yang menimbangkan tidak setiap hari ditemuinya. Masa-masa di mana dia masih mengenali lingkungan. Saya pernah menemaninya ke Posyandu, awalnya dia bilang iya-iya kalau ndak akan nangis saat ditimbang. Tapi begitu sampai gilirannya, meski saya mencoba mengalihkan perhatiannya, tangis pun tetap pecah tak terbendung. .

Sepulang kerja, saya diceritakan
ibunya kalau Frea mendapat 'biskuit balita' lagi. Biskuit yang diberikan secara gratis untuk anak-anak yang kurang proporsional berat badannya sesuai dengan usianya. Keproporsionalan itu bisa dilihat dari grafik yang ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) tiap anak. Dan biskuit itu diberikan dengan tujuan menambah asupan gizi anak tersebut dengan indikasi kasat mata yaitu dari naiknya bobot sang anak.

Dari keterangan tersebut, saya sendiri antara sepakat dan tidak. Sepakat bahwa salah satu indikasi gizi cukup bagi anak tentu berat badan yang cukup. Tapi itu hanya salah satu alasan saja. Karna dalam pengamatan saya, ada anak yang badannya lebih subur, intensitas sakitnya ternyata juga lebih sering. Bagi saya, Frea selalu sehat saja sudah sangat bersyukur. Yang penting ada makanan yang masuk dangan gizi yang cukup setiap hari.

Tapi meski dalam kategori berat badan yang kurang, berat badan Frea di KMS masih dalam warna hijau, dan naik dari bulan sebelumnya. Semoga sehat terus ya Fre.

Titi cerita kalau sesaat setelah Frea diberi satu kardus besar 'biskuit balita' itu bilang, "Ti, tok Peya dibeli bituit balita ladi? Tan Peya (bobotnya) naik?"
Saya ngakak mendengarnya.

No comments:

Post a Comment