12/31/19
4th Anniversary
Hari ini, empat tahun sudah saya menjalani kehidupan berumah tangga. Usia yang bisa dibilang baru sebentar dibanding dengan usia pernikahan mereka yang menikah lebih dulu dari kami. Tetapi, usia itu juga bisa dirasa lama oleh mereka yang tidak bisa menikmati kehidupan pasca pernikahannya.
Tak memungkiri, masalah dalam berumah tangga tentu ada, tapi tak lantas itu menjadi pemicu untuk tidak bisa menikmati kebahagiaan yang sudah diberikan-Nya. Masalah-masalah itu juga menjadikan kami sadar, bahwa hidup memang begitu, tak selalu senang terus, apalagi susah terus. Itu juga menunjukkan kalau kami berarti masih manusia. Masih punya hati untuk merasa, masih punya otak untuk berpikir.
Yang jelas, kami selalu menyembunyikan masalah-masalah yang ada, untuk dikonsumsi orang lain. Bukan kami orang yang sangat taat--mematuhi perintah agama, bahwa istri adalah pakaian suami, pun suami sebagai pakaian istri, yang berarti ke-duanya harus sama-sama saling menjaga aib pasangannya, tapi kami tidak ingin orang lain tau dan ikut membebaninya dengan merasakan masalah-masalah yang kami hadapi. Terlebih orang tua kami. Biarlah mereka tau, bahwa kehidupan rumah tangga kami
baik-baik saja dan selalu bahagia, dan ini adalah bentuk doa dan ikhtiar kami semoga terus begitu. Bukankah Allah menjanjikan bahwa jika kita bersyukur, akan ditambah lagi nikmat-Nya untuk kita? #hasyah
Kami hanya bisa berdoa, semoga kehidupan ke depan, lebih membahagiakan lagi.
Bersyukur punya istri yang bisa menerima saya dengan segala kekurangannya, yang juga cukup sabar menghadapi suaminya yang sering sekali menjengkelkannya. (Iki mung mbombong-mbombongi wae ben nde'e sumringah trus tetep gelem masak karo njikuk'ke aku maem)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment