4/29/14

Selamat datang, selamat berbelanja...

"Eh mbak, sini (buka) 24jam ya?", tanya seorang bapak saat lagi membayar barang belanjaannya di kasir.
"Iya, pak.", jawab mbak kasirnya sambil melanjutkan pekerjaannya menghitung belanjaan si bapak. "Semuanya Rp........  (lupa sayanya) pak", lanjut mbak kasirnya.
"Eh iya, kalau buka jam berapa ya?", tanya bapaknya lagi sambil menyerahkan uang.
Ada yang aneh nggak sih dengan pertanyaan si bapak tadi? 
Iya, jelas. Mbak kasir, juga saya yang berada di belekang si bapak tadi--karna nunggu antrian--, otomatis saling pandang bingung. Tapi dengan diplomatis mbaknya mencoba menahan tawa menjawab dengan sesungging senyum ke saya  "Di sini buka 24jam pak". 
"Oh iya ding.", kata si bapak yang terus pergi membawa barang belanjaannya, dan entah menjawabnya dengan senyum atau tidak karena saya tidak melihatnya.

Sekarang giliran saya merayu membayar ke mbak kasirnya.
"Ini mbak", kata saya ke penjaga kasirnya sambil menyerahkan barang belanjaan yang hanya sabun mandi itu.
"Nambah apa lagi mas?", katanya.

Ini nih, kalian yang pernah pergi ke Indomaret atau Alfamart pasti tidak asing dengan pertanyaan itu. Saya tidak tau pasti apakah memang ada training khusus dari seluruh minimarket yang bersistem frenchise itu. Dari begitu banyaknya  di Indonesia, tapi ketika si pembeli ke kasir dan berniat untuk membayar, bukannya langsung dihitung untuk mempercepat waktu, tapi justru disambut dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Dan ini hampir semua minimarket yang saya datangi, seluruh kasir yang jaga akan menanyakan hal itu.

Kalau untuk

4/28/14

Opini tentang 'Opini'

Pola hidup atau bahkan pola pikir orang, antara yang hidup pada masa itu dengan orang yang hidup pada masa sekarang beda. Jelas. Dan, setiap orang yang ditanya alasan kenapa bisa seperti itu sudah pasti berragam sesuai dengan apa yang difikirkan masing-masing. Jika pertanyaan itu tertuju pada saya, jelas saya akan menjawab sesuai versi saya. Bisa beda, juga bisa sama dengan kebanyakan orang. Bisa benar, bahkan malah salah tanpa menyisakan kebenaran sedikitpun. Inilah yang disebut opini.
 
"Eh mas, kenapa sih kamu suka (band) GIGI? ", tanya seorang teman ke saya.