11/16/12

Guru Killer



Karakter guru dalam mengajar itu bermacam-macam. Beda guru, beda cara mengajar. Ada seribu guru maka ada seribu cara mengajar yang berbeda juga. Dan menurutku cara atau metode-metode itu saling melengkapi. Tidak bisa menyalahkan kalo masih ada guru yang dikelas masih kaku dan kolot dalam sistem pembelajarannya. 

Yup, disetiap sekolah pasti ada guru tipe ini, Guru Kiler. Guru yang paling diinget siswanya. Hehe…
Memang guru-guru dengan tipe mengajar seperti ini cenderung sangat tidak disukai oleh siswanya. Tapi bagi guru yang lain, tidak bisa dipungkiri sangat membantu dalam hal mengontrol siswa. Siswa biasanya takut pada guru tipe seperti ini. 

Yang perlu dicontoh untuk tipe guru seperti ini adalah disiplinnya. Dalam menegakkan kedisiplinan tipe guru ini sangat getol dan tidak pandang bulu, ada yang melanggar dikit langsung ditindak. Entah itu pelanggaran kelas berat, kelas sedang, kelas ringan, apalagi kelas bulu. 

Selain kedisiplinannya juga sangat menjunjung tinggi kejujuran. Makanya dalam mengawasi ulangan harian, mid tes ataupun ulangan semesteran sangat ketat. Bukan pakaiannya yang ketat, maksudnya dalam mengawasi siswa yang lagi ulangan itu bener-bener diperhatikan agar tidak ada seorangpun yang bisa menyontek. Ada suara dikit aja mata langsung muterin ruangan, mencari dimana sumber suara itu berasal.
Aku sendiri senang kalo ada guru dalam mengawasi ujian untuk tipe seperti ini. Kenapa?

11/13/12

Siswa yang "TER"


Siswa  : “Pak pensilku diambil Joko pak”,
Guru   : “Oh iya bentar”,
Siswa  : “…”
Guru   : “Joko… mana Joko!!! Eh Joko yang mana sih?”,
Siswa  : “Itu lho pak, yang tingginya segini, yang kurus”,
Guru   : “Oh… hah kurus? Jangan nyindir saya kamu ya”,
Siswa  : “Enggak nyindir bapak kok, beneran kurus, itu lho yang rambutnya keriting”,
Guru   : “Oh…”,
Siswa  : “…”,
Guru   : “Eh keriting yang mana? Bukannya temenmu banyak yang rambutnya keriting?”,
Siswa  : “ITU LHO PAK YANG KALO MAKAN SAMBIL DIKUNYAH, KALO NULIS PAKE TANGAN KANAN, DAN KALO TIDUR MEREM”,
Guru   : “SEMUA ORANG JUGA GITU KALLII!!! NANYA AMA POHON JUGA TAU”,
Siswa  : “Oh gitu ya pak?”

11/8/12

fakta seputar "meeting"


Bekerja di instansi apapun, semua karyawan dari posisi yang paling bawah sampai big bos, bahkan yang punya perusahaan sekalipun, pasti ngelakuin yang namanya rapat.
Rapat dilakukan sebagai koordinasi antar pegawai. Antara atasan dengan bawahannya, ataupun antar teman sejawat.
Untuk mengawali sebuah pekerjaan, dimulai dari kegiatan ini. Apa yang akan dilakukan? Pembagian tugasnya bagaimana? Adakah perubahan pola bekerjanya? Dan sebagainya disusun berdasarkan hasil rapat ini.
Di samping sebagai pembuka atau langkah awal dalam sebuah pekerjaan, rapat ini juga dilakukan saat proses kerja itu berlangsung. Hal ini ditujukan sebagai pengontrol sampai sejauh mana perkembangan pekerjaan itu berlangsung. Apakah ada kendala atau tidak. Yah... pokoknya sebagai koordinasi berjalannya pekerjaan itu.
Setelah semuanya selesai, hasil kerja dievaluasi di rapat terakhir. Yup, di rapat penutupan ini pertanggungjawaban pekerjaan dilaporkan.

Nah, dalam rapat yang diikuti banyak macam orang ini, saya amati ada beberapa ciri khusus di masing-masing individu peserta rapat. Berikut saya kelompokkan dalam beberapa tipenya.

ΓΌ  Pertama adalah Tipe Pendengar Setia.

Tipe ini adalah tipe kebanyakan peserta rapat. Tipe orang yang nggak mau ribet. Apapun temanya, siapapun pembicaranya, minumnya, eh, orangnya gak peduli. Yang penting dia nggak absen dalam rapat. Masalah hasilnya apa, tinggal ngikut aja.
Misalkan di rapat itu sang atasan lagi bahas tentang pemotongan gaji pegawainya, mungkin dia juga ngikut.
“Emm… sebelumnya saya minta maaf saudara-saudara, mulai bulan depan gaji kalian dipotong. Bagaimana Pak Di, ada usulan?”,
“Tidak ada Pak, saya setuju”.