Innalillahi wainnaIllaihi
roji’un.
Mbah Moen (Syaikhona KH Maimoen
Zubair) adalah salah satu Kiai sepuh yang begitu dihormati oleh banyak orang di
negri ini dan oleh para santri khususnya. Beliau salah satu orang yang terus
menyerukan pentingnya persatuan dan kesatuan NKRI.
Sebagai ulama sepuh, setiap
fatwanya selalu ditakdzimi oleh ulama-ulama lain dan semua jamaahnya, baik itu
jamaah ngajinya yang secara langsung menimba ilmu di setiap pengajian beliau,
mau pun jamaah yang hanya bisa melihat beliau melalui media youtube seperti
saya.
Saat mendengar beliau wafat, tak
sulit saya mencari informasi tentang kebenaran informasi tersebut. Semua kanal
berita online memberitakan kepulangan Mbah Moen. Juga ucapan bela sungkawa dari
semua kalangan membanjiri media sosial. Di twitter khususnya, 'Mbah Moen'
menjadi
trending topik.
Ya, semua kalangan. Karena dari
yang saya lihat, tak hanya dari umat islam saja yang merasa kehilangan dan
mengucapkan duka citanya, tapi dari orang dan akun-akun agama lain. Sebegitu
besarnya nama dan pengaruhnya Mbah Moen dalam kehidupan di negri ini.
Mungkin Mbah Moen tak membutuhkan
Fatihah kita. Dan saya yakin, orang-orang yang mengucapkan bela sungkawa dan
mendoakan atas kepulangan beliau, juga tak semuanya kenal secara langsung
dengan beliau. Tapi orang-orang yang ikut mendoakan dan mengucapkan bela
sungkawa atas kepulangan beliau adalah bentuk rasa hormat dan terima kasih
kepada beliau, karena secara langsung atau tidak, ilmu beliau berdampak dalam
kehidupan kita.
Lahu Al Fatihah...
Mbah Moen: 28 Oktober 1928 - 6 Agustus 2019
No comments:
Post a Comment