9/24/19

Nyatus



Sudah 100 hari Bapak kapundhut. Waktu yang bisa dibilang baru sebentar, bisa juga dianggap cukup lama. Yang jelas selama ini, sampai 100 hari ini, terkadang saya benar-benar lupa jika Bapak memang sudah berada di alam kubur. Saya tiba-tiba selintas mau menelpon atau sms Bapak. Jadi di otak saya muncul "Oh, iya, sudah lama nih, belum nelpon/sms Bapak," lalu buka HP. Tapi dalam hitungan detik juga teringat sendiri kalau Bapak memang sudah kapundhut.

Dan biasanya setelah itu, langsung teringat masa-masa di mana saya masih sepenuhnya berinteraksi langsung dengan Bapak.

Tak bisa dipastikan kapan ingatan saya tiba-tiba muncul memori tentang Bapak. Bisa saat saya sedang sendiri, bisa juga saat saya bersama orang lain. Bisa saat sedang mencuci, nyetrika, atau lagi di jalan saat melihat suatu peristiwa. Seringnya memang saat setelah sholat, juga saat melakukan aktifitas bersama Frea. Mungkin lebih karena sama-sama berkaitan/hubungan bapak-anak.

Misalnya saat
memandikan Frea, lalu ingat "Oh iya, sama, nih, kayak dulu Bapak memandikan saya waktu kecil."
Atau saat mengajak Frea naik motor, juga teringat betapa senangnya saya saat diajak Bapak naik motor.

Jadi teringat suatu malam, saat Frea akan tidur, ibunya mengajaknya berdoa.
"Sebelum bobok, berdoa dulu yuk!"

"Doa apa, Bu?"

"Kita berdoa semoga Frea jadi anak shalihah, tambah cerdas, selalu diberi kesehatan. Semoga Bapak, Ibu, Tatung, Titi juga sehat terus. Rizki Bapak-Ibu lancar dan berkah, serta dimudahkan segala urusannya."

"..."

"Doakan semoga Tatung Pekalongan dilapangkan kuburnya."

"Iya. Temoda Tatung Penononan tehat ya, Bu." Tiba-tiba Frea yang tadinya diam mendengarkan, memotong doa ibunya. Lalu melanjukan lagi, "Nanti liat luta ladi ya, Bu, ama Peya." Maksudnya, kalau Kakung Pekalongan sudah sembuh, nanti lihat rusa lagi sama Frea, karena dulu, saat masih sehat, saat Kakung Pekalongan mampir di Semarang, Frea mengajak Kakungnya melihat rusa di dekat rumah.

Saat itu pula tiba-tiba air mata saya menetes.

Suara gema takbir terdengar dari kamar.

Allahu Akbar 3x Laa IlaahaIllallah WallahuAkbar AllahuAkbar WalillaahilHamd.

Pekalongan, 10 Dzulhijjah 1440/11 Agustus 2019

No comments:

Post a Comment