8/5/19

Minum Obat



Mulai hari Sabtu siang (6 Juli 2019) suhu tubuh Frea naik turun. Hari Seninnya kami putuskan membawanya ke dokter keluarga karena suhu tubuhnya yang masih naik turun meski volume minum Frea sudah ditambah. Dokternya meminta kami untuk mengecekkan lab darah Frea. Dan malam itu juga hasilnya saya konsultasikan.

Hb-nya turun dan ada gejala tipes katanya. Maka kemudian Frea dibuatkan rujukan ke dokter spesialis anak untuk penanganan lanjutan. Esoknya kami membawa Frea ke dokter anak dengan menunjukkan hasil lab. Frea diperiksa. Ada radang juga di tenggorokannya. Untungnya tidak sampai rawat inap. Dokter hanya memberikan resep obat dan meminta kami kembali 3 hari lagi untuk kontrol.

Begitu terima obat, saya langsung bingung. Apa yang ada di pikiran saya adalah bagaimana meminumkan obat-obat itu ke Frea? Saya sudah pernah cerita di postingan sebelumnya kalau Frea tipe anak yang susah sekali untuk meminum obat, bahkan ketika obat itu sudah ditelan sampai perut, dia bisa memuntahkannya. Saya benar-benar kepikiran. Padahal obat itu ada yang harus dihabiskan agar bisa sembuh.

Benar. Kekhawatiran saya  terjadi saat kali
pertama meminumkan obat itu ke Frea. Dia benar-benar menolak untuk meminum obatnya. Akhirnya kami mengeksekusi dengan cara memaksanya. Saya bertugas memegangi tangan dan tubuhnya agar tak bisa bergerak, sementara ibunya menyuapkan cairan obat yang ada di sendok. Sudah pasti dia menangis dan meronta. Kami kewalahan. Obat yang sudah masuk di mulutnya dia semburkan dan sebagian keluar.

Malamnya, saat tidur Frea mengigau seperti sedang menolak sesuatu. Lebih dari 3 kali. Saya menduga dia bermimpi sedang dipaksa minum obat seperti saat minum tadi. Saya jadi kasihan, juga bingung, bagaimana caranya besok dia mau minum obat lagi tanpa harus dijegal yang barangkali sampai terbawa mimpi. Kami memang tak pernah memperlakukan Frea dengan begitu memaksa seperti saat minum obat tadi itu, karena dia tipe anak yang bisa dikasih tau.

Esoknya saya meminta ibunya untuk tidak melakukan penjagalan lagi ke Frea. Kami negosiasi baik-baik ke Frea. Kami tak berharap banyak hasilnya ada kesepakatan, mengingat bagaimana pergumulan Frea dengan obat selama ini. Tapi tanpa kami duga, Frea menerima kesepakatan yang kami negosiasikan itu. Frea mau minum obat tanpa harus dipegangi hanya dengan syarat, dia minta sebelum dan setelah minum obat, minum sari kurma terlebih dahulu. Tentu saya girang bukan main, karena sari kurma juga merupakan salah satu ikhtiar kami untuk menaikkan kadar Hb-nya. Dan untungnya waktu mengenalkan rasa sari kurma itu, saya tak salah langkah. Dia menyukainya. Keren, Fre.

Alhamdulillah hari ini sudah tak panas lagi. Lekas pulih kembali ya, Fre. Besok pagi kontrol untuk memastikan kesembuhannya. Minta doanya semua. Timatatih.

No comments:

Post a Comment