Perawakannya tinggi-besar, hidungnya
mancung dengan rambut klimis lurus. Terus terang saya tak begitu mengenal Om
saya itu karena intensitas ketemu saya dengannya yang memang hanya—paling
setahun sekali. Itu pun hanya sehari dua hari. Beberapa kali ngobrol saja
dengan beliau. Namun dari pertemuan-pertemuan itu, ditambah dengan cerita dari
saudara-saudara saya yang lain, secuil hal saya bisa menggambarkan bagaimana
sifat beliau.
Penyabar adalah sifat pertama
yang bisa saya tangkap. Dari caranya berbicara, bagaimana berkomunikasi dengan
putri-putri dan istrinya, saya bisa merasakan begitu sabarnya beliau. Yang
menguatkan lagi, beliau adalah orang yang amat sayang dan menyukai anak kecil.
Ya, semua anak kecil, bukan hanya anaknya sendiri. Terbukti saat setiap kali
anak kecil menangis dan digendong beliau, selalu bisa tenang kembali.
Pernah suatu kali, keponakan saya
yang berumur belum genap setahun menangis malam-malam. Otomatis, ibunya
menggendong si kecil, tapi saat itu tangisnya tak kunjung berhenti. Ayah si kecil
pun ikut menggendong, namun masih saja menangis. Keluarga masih berkumpul saat
itu, karena ada satu saudara yang sedang punya hajatan. Juga Om Wignyo, suami
dari Bulik saya. Dan akhirnya, Bulik membangunkan suaminya itu untuk membantu
menenangkan keponakan saya itu. Benar, Hisyam langsung diam begitu Om Wignyo
menggendongnya.
Sifat mulia lain yang menempel di
diri beliau adalah rendah hati. Memang, sudah semestinya yang muda menghormati
yang lebih tua. Itu adalah adab. Salah satu cara menghormati orang tua adalah
dengan mendatanginya untuk sekadar bersilaturahmi. Namun tak ada salahnya juga
jika yang tua mendatangi yang muda karena mungkin memang ada kesempatan dan
bisa. Meski masih ada juga orang tua yang kolot, Om dan Bulik saya bkan tipe
yang kolot itu. Dan beliau mau mendatangi saya yang notabene adalah hanya keponakannya,
yang juga jauh lebih muda.
Sugeng tindak Om Wig. Bahagia di
sana. Juga semoga Bulik dan anak-anak selalu diberi kekuataan, ketabahan dalam
menerima semua takdirNya.
Untuk Om Suwignyo bin Muhammad
Kaparwi Al Fatihah....
No comments:
Post a Comment